Menganalisis teks tentu bukanlah pekerjaan mudah. Di bagian pertama, kita telah mengetahui bagaimana cara menganalisis teks fiksi. Selanjutnya, di bagian kedua ini kita akan mengetahui bagaimana cara menganalisis teks non fiksi. Apakah sama?
Metode 3 – Menganalisis Tulisan Non Fiksi
- Tentukan tujuan penulis. Mengapa penulis menulis tulisan tersebut? Mengetahui tujuan ini dapat membantu anda memahani makna teks yang ditulis. Untuk menentukan tujuannya, cobalah tanyakan pada diri anda pertanyaan berikut :
Apa topiknya?
Apa yang ingin dicapai teks tersebut?
Apa yang membuat penulis berpikir, merasakan hal tersebut,atau mempercayai tulisan tersebut?
Apakah tulisan tersebut merupakan ide penulis sendiri atau gagasan orang lain?
- Periksalah penggunaan bahasa penulis. Pilihan kata penulis, terutama dalam memberikan jargon dapat memberikan anda lebih banyak perspektif tentang teks. Anda dapat menentukan audiens yang dituju dan nada teksnya.
Menggunakan jargon dan bahasa yang teknis menunjukkan bahwa tulisan memang ditujukan penulis untuk orang-orang di bidangnya. Mungkin saja tulisan tersebut adalah hasil presentasi dari ide penelitian. Jika anda tidak yakin dengan audiens yang dituju penulis, maka anda bisa menggunakan istilah teknis sebagai indikator.
Nada adalah suasana hati suatu teks. Sebagai contoh seorang peneliti mungkin saja menggunakan bahasa formal dan profesional untuk mempresentasikan temuan penelitian mereka, sementara penulis yang lain bisa saja menggunakan nada yang lebih santai dan informal saat menulis artikel majalah.
- Cobalah identifikasi argumen penulis. Pertimbangkan klaim yang dinyatakan dalam teks. Dalam bagian yang lebih pendek, seluruh argumen dalam teks dan biasanya teks yang lebih panjang dapat memiliki beberapa klaim (pendapat).
Jika anda kesulitan menemukan pendapat penulis, tinjau bukti yang ada didalam teks dan temukan gagasan pendukungnya. Adanya bukti di dalam tulisan dapat membantu anda menemukan argumen. Sebagai contoh, tulisan dapat berbunyi, “Berdasarkan data dan studi kasus, pemilih cenderung memilih kandidat yang mereka kenal”
- Periksa bukti yang digunakan penulis untuk mendukung argumennya. Mengevaluasi jenis bukti yang digunakan, seperti data dan fakta atau anekdot akan membantu anda auntuk menentukan apakah bukti tersebut akurat dan mendukung argumen atau buktinya cukup lemah?
Sebagai contoh, bukti yang mencakup data penelitian dan statistik dapat memberikan banyak dukungan untuk memperkuat argumen,namun jika hanya sekedar anekdot tentu saja dapat menghasilkan bukti yang lemah.
- Pisahkan fakta dan pendapat dalam proses non fiksi. Walaupun teksnya bukan fiksi, penulis kemungkinan akan memberikan sudut pandangnya sendiri. Informasi aktual dan ide penulis penting untuk memberikan analisis, namun anda harus mengetahui perbedaan keduanya.
- Tentukan apakah tujuan teks tercapai? Apakah penulis mencapai apa yang mereka inginkan? Berdasarkan analisis anda, putuskan apakah teks tersebut efektif atau tidak? Misalnya saja penulis ingin membuat pembaca mempercayai argumennya, namun data data yang diberikan tidak valid atau justru penulis tidak memberikan data yang valid. Berarti disini penulis tidak berhasil mencapai tujuan mereka.
Menulis Paragraf Analisis
- Buatlah kalimat yang menjelaskan pandangan anda mengenai teks tersebut. Apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari teks tersebut? Dan gagasan apa yang mendukung pernyataan anda?
- Perkenalkan teks pendukung anda dengan menjelaskan konteksnya. Sebagai pendukung, sertakan kutipan langsung untuk memperkuat argumen anda. Berikan kutipan dalam teks dan jelaskan maknanya.
- Berikan teks pendukung untuk menggambarkan pandangan anda pada teks. Misalnya saja anda menyimpulkan toko “A” adalah seorang yang pemalas. Hal ini terlihat dari dialog “Saya kembali ke tempat tidur, seolah-olah kasur menghisap saya semakin jauh layaknya pasir hisap”
- Jelaskan bagaimana teks mampu mendukung ide anda. Jelaskan apa yang terjadi dalam teks dan apa artinya dalam konteks keseluruhan. Anda dapat mendiskusikan pernagkat sastra yang digunakan, seperti simbol atau metafora. Anda juga dapat menjelaskan diksi teks pilihan penulis.
Dalam bacaan di atas penulis membangun metafora dengan mengumpamakan kasur seperti pasir hisap yang membuat tokoh enggan beranjak dari tempat tidurnya. Selain itu, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama untuk membantu pembaca memahami pikiran dan perasaan tokoh utama.